Setahun Perang ‘Batu Sijjil’ dalam Kenangan Wartawan Gaza
http://islamic-defender.blogspot.com/2013/11/setahun-perang-batu-sijjil-dalam.html
GAZA, Rabu : Kenangan tentang kakinya yang terluka hingga
hancur terus ada dalam ingatan seorang wartawan foto, Khader Al-Zahar. Kaki Zahar terluka ketika rudal pesawat ‘Israel’ menghantam kantornya, yakni cabang saluran satelit Al-Quds di Kota Gaza. Saat itu ia sedang sibuk memilah beberapa foto yang ia ambil selama serangan ‘Israel’ berlangsung. Kejadiannya persis setahun lalu saat zionis melancarkan operasi “Pilar Awan” yang dibalas oleh para Mujahidin dengan nama “Hijaratus Sijjil (Batu Sijjil)”.Kini, satu tahun setelah peristiwa itu berlalu, Zahar meneruskan perjalanannya berjuang di media. Dengan kondisi kaki yang telah diamputasi, ia bergabung dalam departemen produksi video.
Di Balik Layar
“Memang benar, luka saya ini tidak memungkinkan lagi bagi saya berada di lapangan di balik kamera. Oleh karena itu, sekarang saya berada di depan layar ini untuk memproduksi film yang direkam wartawan lain. Penjajah ‘Israel’ tidak akan mampu menutupi kebenaran, mereka tidak akan membungkam kami,” Zahar menyampaikan kepada Penerbit Safa.
Zahar mendesak rekan-rekan jurnalisnya untuk melanjutkan kerja media mereka. “Jangan menyerah kepada penjajah. Mereka selalu berupaya menyembunyikan serangan mereka dan mentarget siapa pun yang menyebarkan informasi tentang keadaan sesungguhnya.”
“Para wartawan Palestina tahu benar cara menyampaikan gambaran terjujur tentang penjajahan Israel. Media tidaklah sekadar pena atau kamera yang bisa dihancurkan, tetapi sebuah pemikiran dan pesan yang tidak mungkin dihapus,” tambah Zahar.
Wartawan Jadi Target Serangan
Shahdi Al-Kashif, seorang reporter BBC mengatakan kepada Penerbit Safa, “Wartawan Palestina yang bekerja di dalam situasi penjajahan harus siap dan sadar bahwa konfrontasi dapat terjadi kapan saja.”
Kashif menuturkan kisah koleganya, Jihad Al-Mashharawi, yang menjadi target ‘Israel’ hingga anaknya terbunuh. Menurut Kashif, “Sejak itu semua jurnalis menyadari bahwa mereka pun terancam menjadi target ‘Israel’.”
Sementara itu, reporter Al-Jazeera, Tamer Al-Misshal, percaya bahwa keberhasilan wartawan ada pada kemampuan mereka untuk terus melaporkan berita dan gambar. “Para wartawan perlu melawan segala rintangan, bahkan dalam situasi paling sulit,” kata Misshal.
Serangan Nopember 2012
Pada serangan 20 Nopember 2012, pasukan ‘Israel’ menembak mobil bertuliskan “wartawan” di kota Gaza. Dua jurukamera dari Al-Aqsa TV,Mahmoud al-Kumi dan Hussam Salama, terbunuh dalam serangan itu.
Lembaga Pengawasan Hak Asasi Manusia mencatat setidaknya ada empat serangan ‘Israel’ terhadap wartawan dan fasilitas media selama serangan Nopember 2012. Seluruh serangan tersebut melanggar hukum perang dan hukum kemanusiaan internasional karena wartawan dan pekerja media termasuk rakyat sipil yang harus dilindungi dari serangan. (sumber;http://sahabatalaqsha.com)