Bendera Tauhid Kembali Berkibar Di Kota Terbunuhnya 1300 Tentara Amerika
http://islamic-defender.blogspot.com/2014/01/bendera-tauhid-kembali-berkibar-di-kota.html
Gedung Putih berada di bawah tekanan pada Ahad (5/1/2014), didesak untuk segera membantu rezim pemerintah Syiah al Maliki Iraq melawan Mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam, lansir The Province.
Dalam dua minggu terakhir, kelompok-kelompok bersenjata suku Ahlus Sunnah didukung oleh Mujahidin ISIS telah menguasai sebagian besar provinsi barat Iraq al Anbar dan memukul mundur kembali pasukan Safawi Iraq.
Para pejuang dilaporkan sepenuhnya mengendalikan kota Fallujah, kota mimpi buruk bagi raksasa super power Amerika. Fallujah telah mengantarkan Amerika ke dalam jerat kerugian terberat selama 8 tahun invasi militer di Iraq.
Saat itu pula, Partai Republik menuduh Gedung Putih telah memimpin dunia menuju sebuah “bencana strategis” di Timur Tengah.
Senator AS John McCain dan Lindsay Graham mengatakan, bahwa fenomena berkibarnya kembali bendera ISIS di Fallujah, telah menunjukkan ‘pengorbanan’ sia-sia 1300 tentara AS yang terbunuh di kota itu.
“Ribuan orang Amerika yang berjuang dengan gagah berani, telah menumpahkan darah mereka, dan kehilangan teman-teman mereka untuk membawa perdamaian ke Fallujah. Dan melihat kondisi Iraq sekarang (dimana bendera ISIS kembali berkibar), kita dibiarkan bertanya-tanya apakah pengorbanan semua pasukan kita telah telah sia-sia,” kata Senator John McCain dan Lindsay Graham.
Mereka mengkritik keputusan Obama yang menarik semua pasukan AS pada Desember 2011, dan tidak menyisakan pasukannya untuk menetap di Iraq. Lebih lanjut menyebutkan, kemajuan para pejuang Ahlus Sunnah minggu ini amat tragis dan perih bagi Amerika karena tak bisa diprediksikan.
Sejak lama, Obama mengatakan bahwa anggapan mengakhiri perang Iraq sangat tidak populer adalah salah. Ia sangat percaya diri keputusannya itu merupakan satu keberhasilan kebijakan luar negeri yang ia cetuskan.
Namun agakanya, berkibarnya bendera hitam Daulah Islam di Fallujah akan mengancam pun merusak reputasi Gedung Putih.